contoh karya ilmiah tentang dampak full day bagi siswa


LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “Dampak full day bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO

Hari : Senin
Tanggal : 4 februari 2019

Disetujui oleh :

Guru pembimbing







Yustina Ety Susyanti






Mengesahkan
Kepala Sekolah SMAK THOMAS AQUINO






Drs. Nyoman Marsina












ABSTRAK

DAMPAK FULL DAY SCHOOL BAGI SISWA KELAS XI IPS 2 SMAK THOMAS AQUINO

Oleh
I Made Suwandana Putra

Penulisan karya ilmiah tersebut bertujuan untuk memaparkan dampak full day school bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO. Adapun yang melatarbelakangi penelitian tersebut adalah karena perbaikan mutu pendidikan di Indonesia sampai pada masa ini tidak pernah berhenti, salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah mencanangkan program full day school, namun masih banyak timbul pro dan kontra terhadap program full day school. Penelitian tersebut termasuk jenis penelitian studi pustaka dan teknik kuesioner yang mengacu pada beberapa pendapat para ahli dan hasil sebar angket. Populasi penelitian tersebut adalah siswa siswi kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO.































KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah yang berjudul Dampak Full day bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO”.
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan karya tulis ini, untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia semester 2 tahun ajaran 2018/2019.

Pada kesempatan ini, tak lupa penulis sampaikan terimakasih kepada:
1. Ibu Yustina Ety Susyanti, selaku Guru pembimbing, yang telah memberikan dukungan secara penuh terhadap penulis dalam rangka pengembangan metode pembelajaran yang ilmiah.
2. Orang tua dan Teman-teman, yang telah memberikan dukungan terhadap penulis dalam menulis karya ilmiah tersebut.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju kesempurnaan karya tulis ini. Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua.

Badung, 21 Januari 2019
Penulis





















DAFTAR ISI

JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………….………………..ii
KATA PENGANTAR………………………………………………………….…….iii
ABSTRAKSI………………………………………………………………………....iv
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..…………1
2.1 Latar Belakang……………………………………………………………………1
2.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..…………….1
2.3 Tujuan Penelitian………………………………………………………………....1
2.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………………..…1
2.5 Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………………..2
BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………………………………3
2.1 Pengertian Pendidikan…………………………………………………………….3
2.2 Pengertian Full Day School…………………………………………………….…3
2.3 Tujuan Full Day School……………………………………………………….…..4
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………5
3.1 Jenis Penelitian………………………………………………………………...….5
3.2 Waktu Penelitian……………………………………………………………...…..5
3.3 Sumber Data…………………………………………………………………...….5
3.4 Menganalisis Data…………………………………………………………...……5
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………………………………….6
4.1 Hasil Penelitian……………………………………………………………………6
4.2 Pembahasan……………………………………………………………………….6
BAB V PENUTUP………………………………………………………………...….7
5.1 Saran……………………………………………………………………………....7
5.2 Kesimpulan……………………………………………………………………..…7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………....8
LAMPIRAN…………………………………………………………………..………9


















BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

Perbaikan mutu pendidikan di Indonesia sampai saat ini tidak pernah berhenti. Usaha tersebut dilakukan untuk mengimbangi perkembangan tuntutan dunia industri dan perkembangan Iptek yang akselerasinya sangat cepat.
Sistem baru yaitu full day school sebagai alternatif dalam upaya memperbaiki manajemen pendidikan, khususnya dalam manajemen pembelajaran dan juga merupakan tuntutan kebutuhan masyarakat yang menghendaki anak dapat belajar dengan baik di sekolah dengan waktu belajar lebih lama. Full day school adalah model pembelajaran dengan menambah waktu belajar siswa dari pagi hingga sore hari. Dengan begitu kecenderungan bagi siswa untuk bersifat asosial bisa teratasi.
Dalam pembelajaran sistem Full Day School terdapat kelebihan dan kelemahannya masing-masing, sehingga timbul pro dan kontra terhadap sistem Full Day School.Dari latar belakang diatas, penulis mengambil judul penelitian “Dampak Fulll Day bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO”.

1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan full day school?
2. Apakah ada pengaruh Full Day School terhadap tingkat kesehatan siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO?
3. Bagaimana pengaruh Full Day School terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS IISMAK THOMAS AQUINO?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengenal lebih lanjut mengenai Full Day School,mengetahaui dampak Full Day School terhadap tingkat kesehatan siswa-siswi dan pengaruh sistem Full Day School terhadap prestasi belajar siswa-siswi kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO.

1.4 Manfaat Penelitian
Bagi Penulis
1. Memberi pengalaman terhadap penulis dalam membuat karya tulis.
2. Membantu penulis dalam menuangkan pikirannya dalam bentuk karya tulis ilmiah.
Bagi Pembaca
1. Untuk memberi informasi tentang Dampak full day bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO.


1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk memperjelas masalah yang akan dibahas dan agar tidak terjadi pembahasan yang meluas atau menyimpang,maka perlu kiranya dibuat suatu batasan masalah. Adapun ruang lingkup permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan karya ilmiah seputar full day school. Ruang lingkup yang dibahas dalam laporan ini mengenai dampak full day school bagi siswa siswi kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO.Ruang lingkup yang akan dibahas dalam laporan ini mengenai :
· Peneliti memfokuskan penelitian hanya pada kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO.
· Dampak full day school
· Pengertia full day school dan pendidikan.




























BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magang.

2.2 Pengertian Full Day School

Full day school berasal dari bahasa Inggris, yaitu full artinya penuh, day artinya hari, sedangkan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 1996: 259). Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 , dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. “Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman” (Bahruddin, 2010: 221).
Basuki (2013) mengungkapkan pendapatnya terkait full day school adalah:
Sekolah yang sebagian waktunya digunakan untuk program-program pembelajaran yang suasana informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kretifitas dan inovasi dari guru. Dalam hal ini Sukur berpatokan pada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa waktu belajar afektif bagi anak itu hanya 3-4 jam sehari dalam suasana formal dan 7-8 jam sehari dalam suasana informal.
Sedangkan Sulistyaningsih (2008: 59) menyatakan bahwa “sekolah bertipe full day ini berlangsung hampir sehari penuh lamanya, yakni dari pukul 08.00 pagi hingga 15.00 sore”.

Dengan demikian, sistem full day school adalah komponen-komponen yang disusun dengan teratur dan baik untuk menunjang proses pendewasaan manusia (peserta didik) melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan waktu di sekolah yang lebih panjang atau lama dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
Berdasarkan paparan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan full day school adalah sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran sehari penuh dari pagi hingga sore dengan sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang suasananya informal serta menyenangkan bagi siswa. Sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan bebas sesuai dengan bobot mata pelajaran.


2.3 Tujuan Full Day School

Pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus pada kegiatan yang negatif. Salah satu alasan para orang tua memilih dan memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa (Bahruddin, 2010: 230). Banyak alasan mengapa full day school menjadi pilihan di antaranya:
1. Meningkatnya jumlah orangtua yang bekerja (parent-career) yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah.
2. Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemajuan sains dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, terutama teknologi komunikasi dan informasi lingkungan kehidupan perkotaan yang menjurus kearah individualisme.
3. Perubahan sosial budaya memengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat. Salah satu ciri masyarakat industri adalah mengukur keberhasilan dengan materi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat yang akhirnya berdampak pada perubahan peran. Peran ibu yang dahulu hanya sebagai ibu rumah tangga, dengan
tugas utamanya mendidik anak, mulai bergeser. Peran ibu di zaman sekarang tidak hanya sebatas sebagai ibu rumah tangga, namun seorang ibu juga dituntut untuk dapat berkarier di luar rumah.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tidak dicermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi. Dengan semakin canggihnya perkembangan di dunia komunikasi, dunia seolah-olah sudah tanpa batas (borderless world), dengan banyaknya program televisi serta menjamurnya stasiun televisi membuat anak-anak lebih enjoy untuk duduk di depan televisi dan bermain play station (PS). Adanya perubahan-perubahan di atas merupakan suatu sinyal penting untuk dicarikan alternatif pemecahannya. Dari kondisi seperti itu, akhirnya para praktisi pendidikan berpikir keras untuk merumuskan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan.
Full day school selain bertujuan mengembangkan manajemen mutu pendidikan yang paling utama adalah full day school bertujuan sebagai salah satu upaya pembinaan akhlak siswa dan menanamkan nilai-nilai positif. Full day school juga memberikan dasar yang kuat dalam belajar pada segala aspek yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional. Karena dalam sistem full day school, sekolah memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan sekolah dasar konvensional pada umumnya. Sebagaimana Seli (2009: 62-63) mengatakan bahwa “waktu untuk mendidik siswa dalam sistem full day school lebih banyak sehingga tidak hanya teori, tetapi praktek mendapatkan proporsi waktu yang lebih. Sehingga pendidikan tidak hanya teori mineed tetapi aplikasi ilmu”. Oleh karena itu, agar semua terakomodir, maka kurikulum program full day school didesain untuk menjangkau masing-masing bagian dari perkembangan siswa.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian yang berjudul dampak full day school bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO adalah menggunakan teknik Studi pustaka dan metode kuesioner.

3.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian yang berjudul dampak full day school bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO adalah sebanyak tiga minggu.

3.3 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian yang berjudul dampak full day school bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO adalah internet dan buku

3.4 Menganalisis Data
Berikut merupakan hasil data kuesioner terhdap para responden :


No
Pertanyaan
Nomor Absen Responden
Setuju
Tidak
Setuju
Alasan
Jawaban
1
Apakah full day school mengakibatkan anda selaku siswa menjadi kelelahan?
24
-
Iya karena waktu untuk istirahat berkurang

2
Bagaimana pendapat orang tua anda setelah mengetahui anda mengikuti program full day school?
24
-
Karena orang tua lebih senang anak nya lama diam bersekolah, daripada tidak jelas diam di rumah

3
Bagaimana kondisi kesehatan anda selama menjalani program full day school?
24



Terkadang sakit karena kelelahan belajar  di sekolah
4
Apakah anda setuju PR yang diberikan oleh guru membebani anda selaku siswa?
24
-
Karena kita sudah full day di sekolah, tapi malah di kasih beban lagi di rumah

5
Apakah full day school membuat anda susah untuk menabung atau menyisihkan uang saku?
24



Tidak karena saya jarang berbelanja di kantin
6
Laporan apa saja yang anda terima dari teman sekelas selama melakukan full day school?
24



Bosan karena terlalu banyak jam belajarnya, pegal karena terlalu banyak mebawa buku
7
Apakah anda terpaksa menjalani program full day school?
24



Tidak bawa santai saja
8
Adakah keinginan anda untuk tidak mengikuti program full day school dan pindah ke sekolah lain yang tidak menerapkan program full day school?
24



Tidak karena hampr semua sekolah mengikuti program full day school
9
Apakah full day school mengakibatkan anda selaku siswa menjadi kelelahan?
18
-
Karena siswa tidak dapat istirahat dan juga dapat istirahat dan juga dapat tugas dari sekolah yang harus dikerjakan di rumah lagi

10
Bagaimana pendapat orang tua anda setelah mengetahui anda mengikuti program full day school?
18
-
Karena membebani murid sehingga tidak dapat istirahat yang cukup

11
Bagaimana kondisi kesehatan anda selama menjalani program full day school?
18



Terkadang sakit karena sering pulang sore/siang jadi tidak dapat istirahat dan malemnya harus belajar untuk ulangan jadi pusing dan makan tidak teratur
12
Apakah anda setuju PR yang diberikan oleh guru membebani anda selaku siswa?
18
-

Lumayan mebebani tergantung tugas apa yang diberikan
13
Apakah full day school membuat anda susah untuk menabung atau menyisihkan uang saku?
18
-
Karena kita pulang lama otomatis akan membeli makanan tambahan

14
Laporan apa saja yang anda terima dari teman sekelas selama melakukan full day school?
18



Tidak bisa konsen belajar, mengantuk dan lapar
15
Apakah anda terpaksa menjalani program full day school?
18



Ya karena memang sudah peraturan sekolah
16
Adakah keinginan anda untuk tidak mengikuti program full day school dan pindah ke sekolah lain yang tidak menerapkan program full day school?
18



Tidak karena sudah terlanjur bersekolah disana dan mungkin sudah hampir semua sekolah menerapkan full day
17
Apakah full day school mengakibatkan anda selaku siswa menjadi kelelahan?
14
-
Ya, Karena terkadang meskipun full day etap ada tugas dari guru yang harus di selesaikan secara cepat jadi mau tidak mau tugas tersebut harus dibuat dirumah

18
Bagaimana pendapat orang tua anda setelah mengetahui anda mengikuti program full day school?
14
-
Biar tidak kelayapan dan main yang tidak jelas

19
Bagaimana kondisi kesehatan anda selama menjalani program full day school?
14



Sehat karena saya istirahat yang cukup
20
Apakah anda setuju PR yang diberikan oleh guru membebani anda selaku siswa?
14
-
Karena terkadang ada jam kosong untuk membuatnya

21
Apakah full day school membuat anda susah untuk menabung atau menyisihkan uang saku?
14
-
Karena saya tidak pernah punya uang saku

22
Laporan apa saja yang anda terima dari teman sekelas selama melakukan full day school?
14



Karean belajar sampai sore terkadang teman teman mengeluh kelelahan dan capek. Ditambah jika satu hari tersebut semua mata pelajarannya ada ulangan, tanpa disadari kami memiliki banyak waktu bersama teman dimana saat libur akan menjadi saat saat yang dirindukan
23
Apakah anda terpaksa menjalani program full day school?
14



Tidak karena itu kewajiban
24
Adakah keinginan anda untuk tidak mengikuti program full day school dan pindah ke sekolah lain yang tidak menerapkan program full day school?
14



tidak
25
Apakah full day school mengakibatkan anda selaku siswa menjadi kelelahan?
19

Karean membuat siswa menjadi cepat lelah

26
Bagaimana pendapat orang tua anda setelah mengetahui anda mengikuti program full day school?
19

Karena dengan adanya full day school murid memfokuskan diri kepada pelajaran

27
Bagaimana kondisi kesehatan anda selama menjalani program full day school?
19



Terkadang sakit karena kelelahan
28
Apakah anda setuju PR yang diberikan oleh guru membebani anda selaku siswa?
19

Tidak terlalu berat untuk para murid

29
Apakah full day school membuat anda susah untuk menabung atau menyisihkan uang saku?
19

Ya karean kita sekolah sampai sore

30
Laporan apa saja yang anda terima dari teman sekelas selama melakukan full day school?
19



Laporan bahwa full day school itu sebagai beban berat bagi murid karena waktu istirahat yang sedikit
31
Apakah anda terpaksa menjalani program full day school?
19



Ya karean mengikuti saja
32
Adakah keinginan anda untuk tidak mengikuti program full day school dan pindah ke sekolah lain yang tidak menerapkan program full day school?
19



tidak






































BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil penelitian

Adapun hasil penelitian dari data kuesioner terhdap para responden diatas adalah 80% dari mereka setuju dengan program full day school dan mengatakan bahwa full day school mengakibatkan kelelahan, mereka juga terkdanga mengalami sakit karena istirahat yang kurang.

4.2 Pembahasan

Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik.
Menurut Ki Hajar Dewantara, Bapak Pendidikan Nasional Indonesia ini menjelaskan bahwa pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya, pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
Pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, baik dalam prestasi maupun dalam hal moral atau akhlak. Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan siswa yang menjerumus pada kegiatan yang negatif. Salah satu alasan para orang tua memilih dan memasukkan anaknya ke full day school adalah dari segi edukasi siswa (Bahruddin, 2010: 230). Banyak alasan mengapa full day school menjadi pilihan di antaranya:
1. Meningkatnya jumlah orangtua yang bekerja (parent-career) yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah.
2. Perubahan sosial budaya yang terjadi di masyarakat, dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri. Perubahan tersebut jelas berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang masyarakat. Kemajuan sains dan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, terutama teknologi komunikasi dan informasi lingkungan kehidupan perkotaan yang menjurus kearah individualisme.
3. Perubahan sosial budaya memengaruhi pola pikir dan cara pandang masyarakat. Salah satu ciri masyarakat industri adalah mengukur keberhasilan dengan materi. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pola kehidupan masyarakat yang akhirnya berdampak pada perubahan peran. Peran ibu yang dahulu hanya sebagai ibu rumah tangga, dengan
tugas utamanya mendidik anak, mulai bergeser. Peran ibu di zaman sekarang tidak hanya sebatas sebagai ibu rumah tangga, namun seorang ibu juga dituntut untuk dapat berkarier di luar rumah.
4. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat sehingga jika tidak dicermati, maka kita akan menjadi korban, terutama korban teknologi komunikasi. Dengan semakin canggihnya perkembangan di dunia komunikasi, dunia seolah-olah sudah tanpa batas (borderless world), dengan banyaknya program televisi serta menjamurnya stasiun televisi membuat anak-anak lebih enjoy untuk duduk di depan televisi dan bermain play station (PS). Adanya perubahan-perubahan di atas merupakan suatu sinyal penting untuk dicarikan alternatif pemecahannya. Dari kondisi seperti itu, akhirnya para praktisi pendidikan berpikir keras untuk merumuskan suatu paradigma baru dalam dunia pendidikan.
Full day school selain bertujuan mengembangkan manajemen mutu pendidikan yang paling utama adalah full day school bertujuan sebagai salah satu upaya pembinaan akidah dan akhlak siswa dan menanamkan nilai-nilai positif. Full day school juga memberikan dasar yang kuat dalam belajar pada segala aspek yaitu perkembangan intelektual, fisik, sosial dan emosional. Karena dalam sistem full day school, sekolah memiliki waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan sekolah konvensional pada umumnya. Sebagaimana Seli (2009: 62-63) mengatakan bahwa “waktu untuk mendidik siswa dalam sistem full day school lebih banyak sehingga tidak hanya teori, tetapi praktek mendapatkan proporsi waktu yang lebih. Sehingga pendidikan tidak hanya teori mineed tetapi aplikasi ilmu”. Oleh karena itu, agar semua terakomodir, maka kurikulum program full day school didesain untuk menjangkau masing-masing bagian dari perkembangan siswa.

Full day school berasal dari bahasa Inggris, yaitu full artinya penuh, day artinya hari, sedangkan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 1996: 259). Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 , dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali. Dengan demikian, sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan leluasa, disesuaikan dengan bobot mata pelajaran dan ditambah dengan pendalaman materi. “Hal yang diutamakan dalam full day school adalah pengaturan jadwal mata pelajaran dan pendalaman” (Bahruddin, 2010: 221).
Basuki (2013) mengungkapkan pendapatnya terkait full day school adalah:
Sekolah yang sebagian waktunya digunakan untuk program-program pembelajaran yang suasana informal, tidak kaku, menyenangkan bagi siswa dan membutuhkan kretifitas dan inovasi dari guru. Dalam hal ini Sukur berpatokan pada sebuah penelitian yang menyatakan bahwa waktu belajar afektif bagi anak itu hanya 3-4 jam sehari dalam suasana formal dan 7-8 jam sehari dalam suasana informal.
Sedangkan Sulistyaningsih (2008: 59) menyatakan bahwa “sekolah bertipe full day ini berlangsung hampir sehari penuh lamanya, yakni dari pukul 08.00 pagi hingga 15.00 sore”.
Dengan demikian, sistem full day school adalah komponen-komponen yang disusun dengan teratur dan baik untuk menunjang proses pendewasaan manusia (peserta didik) melalui upaya pengajaran dan pelatihan dengan waktu di sekolah yang lebih panjang atau lama dibandingkan dengan sekolah-sekolah pada umumnya.
Berdasarkan paparan pendapat di atas, maka peneliti menyimpulkan full day school adalah sekolah yang menyelenggarakan pembelajaran sehari penuh dari pagi hingga sore dengan sebagian waktunya digunakan untuk program pelajaran yang suasananya informal serta menyenangkan bagi siswa. Sekolah dapat mengatur jadwal pelajaran dengan bebas sesuai dengan bobot mata pelajaran.

Pengaruh Full Day School terhadap tingkat kesehatan siswai kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO adalah siswa-siswi menjadi kelelahan, respons lambat dan perubahan suasana hati akibat dari kurangnya tidur siang. “Otak membutuhkan tidur untuk mengonsolidasikan ingatan dan melatih peristiwa penting, memproses emosi, dan melakukan sedikit ‘pembersihan’, melalui sistem gimfatik (dalam sistem saraf pusat), setelah seharian sibuk sekolah atau melakukan aktifitas kerja lainnya,” kata psikiater Alex Dimitriu, MD, dari Menlo Park Psychiatry & Sleep Medicine.  Tanda paling jelas dari kurang tidur adalah kelelahan dan kantuk yang berlebihan. Biasanya ditandai dengan rasa kantuk di beberapa tempat, seperti sekolah (kelas).“Suasana hati adalah hal pertama yang harus dihadapi saat kurang tidur,” kata Drerup. Saat kita kurang tidur, kadar kortisol hormon stres akan naik. Sebaliknya, tidur yang nyenyak secara alami mengurangi kadar kortisol di tubuh.Saat kekurangan tidur, respons siswa-siswi pun lebih lambat. "Kekurangan tidur dapat menyebabkan rasa disorientasi. Kita dapat kehilangan jejak waktu hingga soal tempat," kata Zembroski. "Mungkin lebih serius, kurang tidur juga dapat mengurangi waktu respons." sleain itu  full day school juga dapat memberikan dampak positif, diantaranya adalah, memberikan kesempatan pada siswa untuk berkumpul dengan teman sebayanya dengan lebih baik, mewadahi bakat dan minta siswa, mendidik kepribadian siswa sehingga tak mudah goyah dalam menyikapi arus globalisasi.
Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor internal terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan  faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci, yaitu:
1. Faktor internal merupakan faktor yang bersal dari seseorang itu sendiri.
Faktor ini meliputi:
1)     Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:
a) tingkat kesehatan
Jika tingkat kesehatan siswa rendah maka akan membuat siswa sakit dan prestasi belajar siswa menjadi terhambat
b) Cacat tubuh
Jika siswa mempunyai disabilitas atau cacat tubuh bawaan maka akan menghambat prestasi belajar siswa.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor ini meliputi :
a) Keadaan ekonomi orang tua
Keadaan ekonomi orang tua sorang siswa di perkotaan cenderung lebih mapan daripada keadaan ekonomi orang tua siswa di pedesaan.
b) Lingkungan sekolah
Jika keadaan lingkungan sekolah yang meliputi tiga hal dibawah ini tidak mendukung maka akan berpengaruh negativ terhadap prestasi belajar siswa.
Meliputi , antara lain :
a)     Tenaga pengajar/ guru
b)     Faktor fasilitas
c)      Kondisi gedung




















BAB V
PENUTUP

5.1 Saran

Karya tulis ini berjudul dampak full day school bagi siswa kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO, tentunya masih jauh dari sempurna tetapi penulis berharap karya tulis ini ada manfaatnya bagi pembaca dan orang-orang yang membutuhkan makalah ini sebagai refrensi untuk membuat sesuatu.

5.2 Kesimpulan

Full day school berasal dari bahasa Inggris, yaitu full artinya penuh, day artinya hari, sedangkan school artinya sekolah (Echols dan Shadily, 1996: 259). Jadi pengertian full day school adalah sekolah sepanjang hari atau proses belajar mengajar yang diberlakukan dari pagi hari sampai sore hari, mulai pukul 06.45-15.30 , dengan durasi istirahat setiap dua jam sekali.

Pengaruh Full Day School terhadap tingkat kesehatan siswa-siswi kelas XI IPS II SMAK THOMAS AQUINO adalah siswa-siswi menjadi kelelahan,respons lambat dan perubahan suasana hati akibat dari kurangnya tidur siang.  Saat kita kurang tidur, kadar kortisol hormon stres akan naik., respons siswa-siswi pun lebih lambat. Selain itu full day school juga dapat memberikan dampak positif, diantaranya adalah, memberikan kesempatan pada siswa untuk berkumpul dengan teman sebayanya dengan lebih baik, mewadahi bakat dan minat siswa, mendidik kepribadian siswa sehingga tak mudah goyah dalam menyikapi arus globalisasi.
Menurut Slameto (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan yaitu faktor internal yang bersumber pada diri siswa dan faktor eksternal yang bersumber dari luar diri siswa. Faktor internal terdiri dari kecerdasan atau intelegensi, perhatian, bakat, minat, motivasi, kematangan, kesiapan dan kelelahan. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Mudzakir dan Sutrisno (1997) mengemukakan  faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar secara lebih rinci, yaitu:
1. Faktor internal merupakan faktor yang bersal dari seseorang itu sendiri.
Faktor ini meliputi:
1)     Faktor fisiologi (yang bersifat fisik) yang meliputi:

A)  tingkat kesehatan
Jika tingkat kesehatan siswa rendah maka akan membuat siswa sakit dan prestasi belajar siswa menjadi terhambat
B) Cacat tubuh
Jika siswa mempunyai disabilitas atau cacat tubuh bawaan maka akan menghambat prestasi belajar siswa.

2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang, faktor ini meliputi :
A) Keadaan ekonomi orang tua
Keadaan ekonomi orang tua sorang siswa di perkotaan cenderung lebih mapan daripada keadaan ekonomi orang tua siswa di pedesaan.
B) Lingkungan sekolah
Jika keadaan lingkungan sekolah yang meliputi tiga hal dibawah ini tidak mendukung maka akan berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa.
Meliputi , antara lain :
a)     Tenaga pengajar/ guru
b)     Faktor fasilitas
c)      Kondisi gedung














DAFTAR PUSTAKA



Damayanti, Deni.2016.pintar menulis karya ilmiah sejak bangku kuliah. Yogyakarta:Araska.

Hasnun,Anwar.2006.Pedoman menulis untuk siswa SMP dan SMA.Yogyakarta:andi offset.

KEMENDIKBUD.2017.bahasa Indonesia SMA/MA/MAk kels XI. Jakarta:gramedia.

Nasucha,yakub.dkk.2009.bahasa Indonesia untuk penulisan karya tulis ilmiah.yogyakarta:media perkasa.

Nortanjung Bahdin.2009.pedoman penulisan karya ilmiah. Jakarta:Kencana prenada media group.



























LAMPIRAN


 

 


 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH LAPORAN HASIL KEGIATAN HARIAN PEMBUDIDAYAAN IKAN NILA

keunggulan laptop asus